Download Tafsir Alquran Lengkap Gratis

Tafsir Al-quran Malaysia

May 10, 2015 Sofware ini bisa sobat download secara gratis 100%. Tafsir Bahasa Indonesia dari Al. Download Al-Quran Digital dan Terjemahan free Untuk PC. Ketiga, download tafsir Ibnu Katsir Lengkap bentuk PDF. Sudah ana download Extension Pack Tafsir al-Qur’an. Admin says: June 2, 2016 at 9:34 am. Download Murottal al-Qur’an. Cinema Craft Encoder Crack 2.66.01.07. Ayat suci Al-Quran tersebut bisa secara gratis. Menyajikan linkdownload mp3 Al Quran lengkap dan juga streaming.

Tulisan tentang Free Download Tafsir Ibnu Katsir 8 Jilid Lengkap, Tafsir Al-Qur'an 30 juz terbaik dalam format PDF terjemahan bahasa Indonesia.

DOWNLOAD KITAB TAFSIR IBNU KATSIR LENGKAP 30 JUZ. Sahabat Al Quran yang senantiasa setia mengikuti artikel-artikel Pondok Islami.

Kali ini kami akan membagikan link untuk mendownload salah satu kitab rujukan yang sangat penting untuk umat islam dalam mempelajari Al Quran. Tepatnya adalah dalam format file PDF. Mengapa sangat perlu untuk kita mempelajari kitab tafsir ini? Sesungguhnya mempelajari makna serta kandungan Al Quran merupakan kewajiban sekaligus cita-cita yang paling mulia dari seorang muslim. Hal ini juga sekaligus salah satu perwujudan dan bukti ketakwaan kita kepada Allah SWT. Kitab tafsir merupakan buku yang berisikan kumpulan penjelasan dari Nabi dan para sahabatnya serta para ulama setelahnya tentang kandungan dan makna Al Quran. Disinilah letak pentingnya keberadaan kitab-kitab tafsir tersebut sebagai rujukan bagi kita untuk memahami makna dan kandungan Al Quran secara utuh dan benar.

“Barangsiapa berkata tentang Al Qur’an dengan akalnya atau tanpa ilmu maka siapkanlah tempat duduknya dengan api neraka.” (HR. At-Tirmidzi, hadits hasan) Itulah sebabnya ketika kita berniat untuk mempelajari dan memahami Al Quran secara utuh, kita tidak dapat melakukannya sendiri. Kita akan sangat membutuhkan bimbingan dari para ulama dalam menafsirkan ayat-ayat Al Quran. Bisa saja kita mencoba untuk menterjemahkannya sendiri kata per kata, tanpa merujuk kepada penjelasan ulama atau kitab tafsir yang mu’tabar (dikenal dan diakui validitasnya). Akan tetapi ketika apa yang kita pahami itu ternyata salah, karena keterbatasan ilmu kita, dan justru bertentangan dengan apa yang dipahami oleh Nabi dan para sahabatnya, maka disitulah kita akan terjerumus ke dalam kesesatan yang jauh.

Simak penjelasan Rasulllah SAW tentang hal ini dalam hadist berikut yang artinya: “Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” ( HR Tirmidzi, Ahmad, Ad-Darimi, Abu Dawud. Dishahihkan oleh Al-Albani) Tanpa bimbingan para ulama melalui kitab-kitab tafsir mereka, besar sekali kemungkinan kita akan tersesat dari jalan yang benar sesuai perintah Allah dan Rasul-Nya. “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu.

Mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673) KITAB TAFSIR IBNU KATSIR Generasi terdahulu umat islam yaitu para sahabat, tabi’in, tabi’ut dan murid-murid mereka, mempelajari Al Quran dengan cara mendengar dan bertanya langsung kepada para guru-guru mereka. Amalan ini berlangsung terus menerus dari generasi ke generasi berikutnya.

Orang pertama yang menerangkan, mengajarkan, dan menafsirkan Al Quran tentu saja Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Para dengan menerima ayat demi ayat Al Quran beserta bacaan dan pemahamannya langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sudah tentu mereka memahami makna dan maksud serta rahasia Al Quran, berkat kehadiran Rasulullah ditengah mereka dan kedekatan hubungan diatara mereka. Para sahabat yang menjadi orang terdekat Rasullullah dan mendapatkan pengajaran langsung diantaranya, Khulafaur Rasyidin, Abdullah bin Mas’ud, Ibnu Abbas, Ubai bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit, Abu Musa Al-Asy’ari dan Abdullah bin Az-Zubair radhiallahu ‘anhum.